PENGUKURAN PH


PENGUKURAN PH
(Laporan Praktikum Rekayasa Pengolahan Limbah)



Oleh:


Fanya Alfacia Arafat
1314071022






JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I . PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

PH merupakan karakteristik penting dari air limbah karena pH mempengaruhi reaksi-reaksi. Besar dan kecilnya nilai pH suatu limbah dipengaruhi oleh bahan-bahan kimia yang terkandung. Karena itu pH air atau air limbah akan berbeda-beda sesuai kandungan senyawa kimianya. Pengolahan air limbah baik secara biologis maupun kimiawi, dapat berjalan dengan baik jika dilakukan pada pH yang tepat. Karena itu mengetahui pH air limbah sangatlah penting. Untuk dapat mengetahui pH air limbah dengan baik, maka mahasiswa perlu mempraktikkan dan membiasakan diri dalam pengukuran secara langsung (Sugeng Triyono,2010).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah:
1.        Mengetahui pH air dan air limbah.
2.        Mahasiswa mengetahui cara pengukuran pH air atau air limbah.
3.        Mahasiswa mengetahui pengaruh perubahan suhu pada pH air atau air limbah.


II . METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 11 September 2015, pukul 09.30 WIB. di Laboratorium Rekayasa Smber Daya Air dan Lahan, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang dibutuhkan pada praktikum ini botol sampel, gelas beaker, pH meter, termometer, dan hotplate. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air sumur/kran, air suling, air sungai, air kolam, air AC, dan air limbah mie instan.

3.3 Prosedur kerja
 












IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Hasil pengamatan yang telah dieroleh pada praktikum pengukuran ph yaitu pada pH awal pada air sumur/kran sebesar 5,71 dengan suhu 25o. Kemudian air sumur/kran dipanaskan menggunakan hotplate dan didapat nilai sebagai berikut.

Tabel nilai pH dan suhu air sumur saat dipanaskan.
No.
pH
Suhu (o)
1.
5,68
26
2.
5,68
28
3.
5,68
29
4.
5,69
30
5.
5,70
31
6.
5,73
32
7.
5,74
33
8.
5,75
33
9.
5,76
33
10.
5,77
34
11.
5,78
35
12.
5,80
36
13.
5,81
36
14.
5,82
37
15.
5,83
38
16.
5,84
39
17.
5,85
40


3.2 Pembahasan
Prosedur dan cara kerja yang telah dilakukan pada praktikum pengukuran pH air atau air limbah yaitu pertama siapkan alat yang diperlukan berupa botol sampel, gelas beaker, termometer, pH meter, dan hotplate. Kemudian siapkan bahan yang diperlukan berupa air sumur/keran, air suling, air kolam, air AC, air sungai, dan air limbah mie instan. Untuk praktikum ini saya menggunakan air sumur yang diambil dari keran di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan dan dimasukkan ke dalam gelas beaker, kemudian diukur pH dan suhu pada air tersebut menggunakan pH meter dan termometer, maka didapat pH awal yaitu 5,71 dan suhu awal yaitu 25o. Setelah didapat pH dan suhu awal, maka air tersebut dipanaskan menggunakan hotplate dan dicatat perubahan pH serta suhunya. Adapun keterangan gambar pada proses praktikum ini.
                                    
A.      Sampel air sumur + 100ml                       B. Pengukuran suhu menggunakan
Termometer.
                                        
C.       Pengukuran pH menggunakan                             D. Pemanasan menggunakan
                        pHmeter.                                                              hotplate.


IV . KESIMPULAN


Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah:
1.        pH awal pada air sumur yaitu 5,71 sedangkan untuk pH air limbah beragam ada yang bersifat asam ataupun basa.
2.        Cara pengukuran pH pada air ata air limbah dilakukan menggunakan pH meter.
3.        Proses pemanasan mengakibatkan perubahan suhu, sehingga pH pada air atau air limbah tersebut juga ikut berubah


DAFTAR PUSTAKA

Triyono, Sugeng. 2010. Modul Praktikum Rekayasa Pengolahan Limbah. Lampung: Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Comments

Popular posts from this blog

ALAT PENGOLAHAN TANAH SEKUNDER (GARU PIRING)

PENDIDIKAN ORANG DEWASA